CIREBON – Iklim investasi di kota Cirebon terus mengalami peningkatan. Padahal dari sisi potensi, luas wilayah Kota Cirebon sebenarnya tidak memiliki lahan yang cukup. Namun demikian, perkembangan kota dengan jumlah penduduk sebanyak lebih dari 320 ribu jiwa ini, menjelma menjadi pusat perdagangan dan jasa yang ramai.
Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kota Cirebon, Dra. Hj. Maemunah, M.Si., beberapa waktu yang lalu mengemukakan, luas lahan Kota Cirebon yang hanya 37 kilometer persegi, sebenarnya bisa menghambat iklim investasi. Untuk menyiasati sempitnya lahan, pihaknya melakukan intensifikasi aset-aset Pemerintah maupun bangunan swasta yang belum optimal. Seperti halnya Pasar Balong, Gedung BAT hingga kawasan Kesenden. Khusus untuk kawasan Kesenden, pihaknya mencoba menawarkan kawasan itu untuk potensi kepariwisataan Taman Kesenden. “Ada khayalan, kawasan Kesenden ini bisa menjadi Ancol-nya Cirebon,” ungkapnya.
Namun sayangnya, kawasan Kesenden belum memiliki Studi Kelayakan atau Visibility Study (VS), sehingga pihaknya kesulitan mengundang para investor untuk menggarap kawasan tersebut. Di sisi lain, untuk membuat kajian Visibility Study ini cukup mahal, dimana satu kajian VS bisa memakan anggaran sekitar Rp. 600 juta. “Beda dengan Taman Ade Irma, itu sudah punya VS, sehingga investor tinggal mengembangkan saja dan melakukan pembangunan fisik,” terangnya.
Kemudian, pihaknya mengakui, pada saat ini kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo menjadi kawasan yang paling banyak dilirik investor. Hal tersebut dikarenakan kawasan tersebut menjadi sentral kegiatan masyarakat. “Tapi ke yang lain juga kita arahkan, ciontohnya di Jalan Samadikun sekarang sudah terdapat hotel-hotel yang baru berdiri,” ujarnya.
Maemunah menambahkan, berdasarkan data selama lima bulan terakhir, jumlah investasi di Kota Cirebon mencapai lebih dari Rp. 600 Miliar. Penghitungan nilai investasi yang masuk, berdasarkan pencatatan dari surat permohonan perizinan dan akte pendirian perusahaan.
Sumber : radarcirebon.com
Baca juga :
- Event Tour de Keraton 2015
- Dewan Dukung Moratorium Hotel
- Inflasi Cenderung Naik Jelang Ramadhan
- FKKC Desak Penyelesaian Perbup Dana Desa