Berita Online Cirebon – Bisnis becak mini kini mulai diterima pasar lokal maupun luar daerah. Bahkan, penjualnya merambah pasar luar negeri (LN). Salah seorang perajin becak mini, Jamhur membenarkan jika becak mini diterima pasar luar negeri.
Seperti Jerman dan Jepang. Pria yang menggeluti usaha becak mini sejak 1989 ini mengungkapkan, mulanya bisnis becak mini berawal dari ketidak sengajaan.
“Saat itu orang tua saya membelikan sepeda untuk anaknya. Terus sepedanya hilang karena dicuri. Makanya bikin becak mini. Langsung bikin saat itu akhirnya banyak yang tahu dan pada suka,” ungkap Jamhur, kemarin.
Berita Online Cirebon – Dari situ, kata dia, lambat laun becak mini produksinya semakin dikenal. Permintaan pun semakin meningkat. Hingga kini dalam satu bulan, Jamhur beserta karyawannya mammpu menjual becak mini tak kurang dari 40 unit.
“Jumlah tersebut akan bertambah seiiring dengan meningkatkan pemesanan dari berbaai penjuru daerah,” ujarnya.
Menurutnya, yang tak kalah membanggakan, becak mini buatannya juga pernah meraih penghargaan dari pemerintah Jawa Barat sebagai inovasi unik. “Pemasarannya selain lokal juga merambah ke Itali, Jepang, Jerman, Irlandia dan Belanda,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Mengubah Bumbu Dapur Jadi Karya Indah
- Nelayan Cangkol Bikin Rumpon untuk Investasi dan Jaga Ekosistem
Berita Online Cirebon – Satu unit becak mini ia hargai Rp1,8 juta. Jika dalam sebulan terjual 40 unit, maka omzet usaha becak mini buatan warga Desa Jadimulya, Gunungjati ini lebih dari Rp60 juta sebulan. Tak heran, jika kini Jamhur sudah mulai merasakan buah usahanya.
Bahkan, dirinya berencana mengembangkan usaha becak mininya itu ke tempat yang lebih luas. Becak mini sendiri merupakan becak berbentuk mini. Ukurannya lebih kecil dari becak pada umumnya. Namun bisa dikemudikan seperti becak pada umumnya.
“Karena ukurannya kecil, becak mini lebih banyak digunakan untuk mainan anak ketimbang sebagai alat trasportasi. Jadi, banyak yang suka,” pungkas Jamhur.
(rakcer)