Penambahan Pengawas UNBK Bisa Pakai CCTV

Posted by: Tags:
CCTV Cirebon zonacctv.com - CCTV gantikan pengawas unbk1

CCTV Cirebon zonacctv.com – Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) selama ini dianggap mampu menghemat biaya cetak kertas dalam ujian nasional berbasis kertas. Namun, UNBK juga bisa lebih berhemat lagi. Salah satu caranya menerapkan pemanfaatan closed circuit television (CCTV) sebagai pengganti pengawas ruang ujian.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan, selama ini banyak sekolah yang memiliki CCTV. Nah, perangkat itu bisa dioptimalkan untuk keperluan ujian nasional (unas). Pengawas cukup mengawasi melalui ruang pusat pengawasan di tiap sekolah. ’’Bisa dipantau dari monitor yang ada di satu ruangan utama,’’ ujarnya.

Dengan begitu, tidak perlu banyak pengawas. Jika sekolah memiliki 10 ruang ujian, cukup menggunakan dua pengawas yang bisa memantau secara tersentral. Dengan begitu, kebutuhan anggaran untuk pengawas bisa dihemat. Meski begitu, Saiful mengakui bahwa penggunaan CCTV itu tidak wajib. ’’Sifatnya inovasi sekolah saja,’’ ujarnya.

CCTV Cirebon zonacctv.com - CCTV gantikan pengawas unbk

CCTV Cirebon – Pada pelaksanaan UNBK nanti, setiap cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di kabupaten/kota akan menjadi posko. Pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan cabang dinas pendidikan terkait berbagai hal pelaksanaan unas.

Meski unas untuk SMA/SMK semakin dekat, daftar nomine tetap (DNT) siswa yang akan mengikuti ujian belum final. Mantan kepala Badan Diklat Jatim itu mengatakan, DNT tengah diproses. Dia menargetkan DNT akhir bulan ini sudah tuntas.

DNT memang harus segera dirampungkan karena berkaitan dengan laporan kepada pemerintah pusat untuk pengadaan soal ujian nasional berbasis kertas. Jatim, kata dia, menempati urutan ketiga secara nasional yang paling banyak melaksanakan UNBK. Yakni, sekitar 64 persen dari jumlah sekolah yang ada. Jenjang tersebut meliputi SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA. ’’Tapi, kami 100 persen UNBK untuk SMA/SMK,’’ jelasnya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dispendik Jatim Hudiyono menambahkan, ada peningkatan untuk jumlah siswa yang melaksanakan unas tahun ini. Jika pada 2016 terdapat sekitar 196 ribu siswa, tahun ini ada 200.300 siswa yang akan ikut ujian. Mereka berasal dari 1.945 SMK di Jatim. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa siswa yang studi di jenjang SMK semakin bertambah. Meski begitu, jumlah itu masih bergerak. Dengan kata lain, jumlah tersebut masih belum menjadi daftar nomine tetap.

Soal CCTV, Kepala SMAN 15 Khoiril Anwar menuturkan, belum semua laboratorium (lab) komputer di sekolahnya memiliki CCTV. Namun, jika diperlukan, CCTV di ruangan lain bisa dipindahkan. Jadi, pantauan saat ujian bisa langsung terpusat di satu ruangan. ’’Sebelumnya, pengawasan silang dari sekolah lain,’’ katanya.

CCTV Cirebon – Melalui CCTV, Khoiril menilai sekolah mendapat kepercayaan yang lebih besar untuk memantau siswanya saat ujian. Dengan begitu, pengawas dan teknisi tidak harus ada di setiap ruangan. Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA di Surabaya itu menjelaskan, rata-rata sekolah di Surabaya sudah memiliki CCTV. ’’Tidak perlu pengurangan proctor dan teknisi karena dari sekolah, jadi tidak ada biaya. Sekolah juga jadi dipercaya, tanpa pengawasan dari sekolah lain,’’ paparnya.

Sementara itu, para siswa semakin intens mempersiapkan diri untuk unas. Selain mengikuti simulasi UNBK yang dihelat pusat, para siswa melakukan persiapan melalui tryout sekolah. Misalnya, yang dilakukan SMKN 2.

CCTV Cirebon – Waka Kesiswaan SMKN 2 Sudarto menerangkan, tryout dilaksanakan selama tiga hari. Mulai Senin (13/2) hingga Rabu (15/2). ’’Besok (15/2) siswa libur nasional, jadi dilanjutkan Kamis,’’ ucapnya. Uji coba tersebut terbagi menjadi 10 gelombang. Setiap gelombang berlangsung selama 45 menit. ’’Siswa kami banyak, ada 785 siswa,’’ ungkapnya.

Sudarto mengatakan, ada tiga mata pelajaran dalam tryout tersebut. Yakni, bahasa Indonesia, matematika, dan bahasa Inggris. Mapel itu sesuai dengan mapel yang akan diujikan. Tryout, lanjut dia, dilaksanakan agar siswa tidak canggung ketika mengerjakan soal UNBK. ’’Biar tidak grogi. Kalau grogi, pikiran kacau, konsentrasi hilang semua,’’ paparnya.

Apalagi, jelas dia, tidak semua siswa memiliki komputer atau laptop. Selain mempersiapkan mental siswa, tryout bertujuan membiasakan siswa dalam menggunakan username dan password. Adapun soal-soalnya menggunakan soal UNBK tahun lalu. Jadi, siswa juga bisa mengetahui hasil dari soal-soal yang dikerjakan.

CCTV Cirebon – Di bagian lain, ujian nasional yang berlangsung pada April sudah semakin dekat. SMA/SMK pun getol mempersiapkan sarana-prasarana untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Bahkan, sekolah juga menambah jumlah komputer untuk kelancaran ujian.

Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo mengatakan, pihaknya sudah menambah 40 komputer baru. Komputer itu berasal dari bantuan komite sekolah. Dengan penambahan tersebut, kini sekolah memiliki sekitar 300 komputer.

Pada UNBK nanti, lanjut Djoko, ada 14 ruang yang akan digunakan untuk ujian. Di masing-masing ruang terdapat 20 komputer. ”Jadi, 300 komputer itu akan dibagi di ruang-ruang tersebut plus servernya,” katanya.

Di kelas XII, yang akan mengikuti ujian sebanyak 784 siswa. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 767 siswa. Karena itu, sekolah perlu menambah komputer.

Selain itu, jelas dia, performa beberapa komputer di sekolah kurang optimal untuk digunakan ujian. ”Ada yang rusak. Komputer juga bisa dioptimalkan untuk jurusan gambar bangunan,” tuturnya.

Djoko menyebutkan, UNBK tetap dilaksanakan tiga sesi per hari seperti tahun sebelumnya. Dengan begitu, para siswa terbagi dalam tiga gelombang ujian. Sejak Senin (13/2) pihak sekolah mengadakan tryout. Selain untuk memberikan latihan kepada siswa agar semakin terbiasa dengan ujian berbasis komputer, tryout berguna untuk memastikan kesiapan komputer dan jaringan. ”Sejauh ini tidak ada kendala, semoga saat ujian juga lancar,” katanya.

CCTV Cirebon – Selain untuk UNBK, komputer itu digunakan untuk ujian sekolah berbasis komputer (USBK). Djoko mengungkapkan, aplikasi untuk mendukung USBK tersebut sudah disiapkan. Menurut dia, ujian berbasis komputer memang sangat membantu dan memudahkan siswa.

Setelah tryout, rangkaian ujian akan terus berjalan. Yakni, ujian kompetensi keahlian (UKK) yang dilaksanakan pada 20 Februari hingga 4 Maret. Siswa juga mengikuti ujian praktik dan ujian sekolah. ”Kalau nanti ada tryout bersama atau serentak, kami juga ikut,” tambahnya.

Kepala SMAN 15 Khoiril Anwar mengatakan, kelancaran UNBK harus didukung dengan ketersediaan komputer yang memadai. Menurut laki-laki yang juga ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA di Surabaya tersebut, ada sekolah yang berencana melaksanakan ujian dua sesi, bukan tiga sesi. Termasuk di SMAN 15. Karena itu, pihaknya menggunakan lima lab atau lima ruang komputer.

CCTV Cirebon – Untuk mendukung ujian, pihaknya menambah sekitar 40 komputer. Komputer itu juga bisa membantu kebutuhan komputer jaringan. ”Ada anak yang bawa laptop, nanti saya kumpulkan. Jadi, saya siapkan ruangan yang dilengkapi dengan jaringan,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman mengungkapkan, upaya UNBK 100 persen belum bisa dilaksanakan di wilayah kepulauan. Bukan karena terbatasnya sarana komputer, melainkan jaringan yang belum mendukung. Meski begitu, komitmen sekolah lain cukup tinggi untuk menyelenggarakan UNBK.

Sebelumnya, ada rencana bantuan komputer dari pemerintah pusat. Namun, tampaknya bantuan komputer secara nasional itu belum menyentuh Jatim. Karena itu, sekolah berinisiatif untuk melakukan pengadaan komputer secara mandiri. Saat ini sekolah yang meminjam laptop dari siswa juga berkurang. ”Sekolah lebih banyak usaha sendiri dengan pengadaan komputer ataupun menggabung. Kan jadwal ujian SMA dan SMK tidak bersamaan,” katanya.

(Sumber)

3764 Total Views    2 Views Today

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below