CIREBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon bakal membangun sejumlah situ atau embung di sejumlah titik di Kota Cirebon. Keberadaan situ dipastikan bakal memberikan multi manfaat. Bukan hanya bisa menjadi salah satu solusi menangani banjir, tetapi juga bisa menjadi salah satu sumber air baku. Belum lagi manfaat positif bagi lingkungan sekitar.
“Keberadaan situ atau embung memang menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Selain bisa menampung air hujan, sehingga bisa mengurangi dampak banjir, ada sejumlah manfaat lain yang bisa kita ambil,” ungkap Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno, hari Minggu (09/11) kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Cirebon, Yoyon Indrayana mengemukakan, berdasarkan kajian, Kota Cirebon paling tidak harus memiliki empat embung di empat titik yang berbeda. “Empat titik itu di Kelurahan Kalijaga, Larangan, Argasunya dan kawasan Jalan Ciptomangunkusumo,” katanya.
Lebih lanjut Yoyon menjelaskan, sebagai wilayah perkotaan, kendala utama dalam membangun embung adalah pembebasan lahannya. “Kalau untuk pembangunannya, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung sudah menyatakan kesiapannya,” jelasnya. Saat ini, lanjutnya, dari empat titik yang direkomendasikan, baru di Kelurahan Larangan yang pentahapannya akan mulai dilakukan tahun 2015 mendatang. Sedangkan satu titik yakni di kawasan Jalan Ciptomangunkusumo, aset tanahnya masih milik Pemprov Jabar.
Yoyon menambahkan, Pemkot sudah mengajukan permohonan pengambilalihan aset ke Pemprov Jabar sejak 2013, namun belum ada jawaban. “Kami sudah mengajukan dana pembebasan lahan untuk 5 ha lahan embung, di Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti ke APBD 2015 sebesar Rp 5 miliar. Semoga ajuan dana tersebut disetujui dewan,” katanya.
Sumber : pikiranrakyat.com