KESAMBI – Kegagalan Pemerintah Kota Cirebon dalam mempertahankan Piala Adipura, banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Pasalnya, kegagalan tahun ini lebih memprihatinkan, karena Pemkot Cirebon justru gagal di tahap awal yakni tidak masuk dalam nominasi Piala Adipura 2015. Ditengarai, pengelolaan sampah yang masih menggunakan cara konvensional menjadi persoalan utama.
Anggota komisi B DPRD Kota Cirebon, Agung Supirman, SH., hari Kamis (26/03) kemarin mengutarakan, semestinya dengan perkembangan teknologi pada saat ini, pengelolaan sampah harus lebih modern. Maka dari itu, pihaknya menuntut khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon dapat berinovasi dalam melakukan pengelolaan sampah. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik. Hal tersebut, seperti yang sudah diterapkan oleh TPA Wonokromo Kota Surabaya. “DKP kedepannya harus melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah TPA Kopiluhur, mengingat pola yang dilakukan sekarang ini dengan hanya menutup dan mengubur sampah, merupakan pola yang sudah usang,” bebernya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon, Drs. Jajang Jaya Suganda, mengemukakan, terkait dengan pengelolaan sampah, pihaknya masih memfokuskan dengan sistem zero waste di masyarakat. Pasalnya, peranan masyarakat dalam pengolahan sampah sangatlah penting. “Kita akan berupaya kedepan untuk sosialisasi mengenai zero waste dan sistem 3 R di masyarakat. Kemudian, akan ada pula penambahan Bank Sampah di tingkat RW,” ujarnya.
Jajang menambahkan, kegagalan Pemkot masuk nominasi Adipura, menjadi tanggungjawab bersama. Pasalnya, pengelolaan sampah tidak hanya dilakukan oleh dinasnya saja. “Ini bukan menjadi tanggungjawab kita saja, harus ada pula peranan dari masyarakat. Maka dari itu, hal inilah yang nanti akan kami tekankan untuk melakukan sosialisasi pada tiap-tiap RW,” tuntasnya.
Sumber : radarcirebon.com
Baca juga :
- Pengelolaan Sampah Konvensional
- Pemkot Belum Memiliki Strategi Penanggulangan Kemiskinan
- Kabupaten Cirebon Kekurangan Ribuan Guru SD