CIWARINGIN – Pemerintah Kabupaten Cirebon memiliki rencana untuk membangun sebuah desa dengan konsep internasional. Tidak hanya Bahasa Inggris, namun di desa itu Pemkab juga menginginkan masyarakat bisa pula mempelajari Bahasa Mandarin.
Bupati Cirebon, Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM., M.Si., hari Selasa (23/06) kemarin, mengungkapkan, lokasi dimaksud nanti akan dinamakan Global Village, tempatnya berada di Desa Budur Kecamatan Ciwaringin. Awalnya, Pemkab Cirebon bekerjasama dengan Universitas Padjajaran menghendaki membuat Kampung Eropa. Namun dikarenakan Bahasa Mandarin merupakan bahasa ibu Negara Tiongkok yang berada di Asia, akkhirnya nomenklatur atau kesepakatan pun diubah menjadi Global Village.
Selanjutnya, Global Village itu digagas untuk memasyarakatkan bahasa internasional kepada masyarakat untuk bisa mempelajari bahasa asing. Tidak hanya dua bahasa itu, seiring dengan berjalannya program ini, pihaknya menginginkan di Global Village ini masyarakat bisa mempelajari berbagai macam bahasa. Untuk awal, Bahasa Inggris dan Mandarin dipilih, lantaran kedua bahasa itu menjadi penting dalam dunia internasional.
Kemudian, sebagai bentuk keseriusan Pemkab Cirebon menggarap Global Village, tahun 2016 pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 450 juta. Anggaran tersebut, diperuntukkan bagi pengadaan logistik, tutor dan kesiapan lainnnya, sehingga ditargetkan di tahun 2016 mendatang program Global Village ini bisa berjalan. “Yang menggarap ini adalah Disbudparpora dan Disdik Kabupaten Cirebon. Bila sudah berjalan, saya akan meminta Disdik untuk mengirimkan Guru Bahasa Inggris supaya lebih mantap dalam berbahasa ke Global Village ini,” terangnya.
Sunjaya menambahkan, pihaknya mengklaim Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Budur sangat mendukung program Global Village ini. Maka dari itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menadatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor Unpad mengenai rencana pengembangan Global Village tersebut.
Sumber : radarcirebon.com
Baca juga :
- Polemik Penertiban Reklame
- Perlu Perda Perubahan Izin Reklame
- Pengelolaan Aset Belum Memadai
- Rupiah Lesu, Investor Mulai Pesimis