CIREBON – Facebook, Twitter, Instagram, Path, Blackberry Messenger (BBM) dan media sosial lainnya, memang telah merambah kehidupan segala lapisan masyarakat Indonesia. Bukan hanya pejabat atau artis saja, bahkan tukang becak pun kini aktif berkicau di media sosial.
Adalah Abdul Rosyid, akrab disapa Ocid tengah bersantai duduk di atas becaknya. Jari-jari tangannya sibut memencet tombol smartphone miliknya. Saat itu, dirinya tengah membuka situs jejaring sosial BBM, untuk membuta janji dengan calon penumpang. Sehari-hari, Ocid menghabiskan waktunya untuk bekerja mengayuh becak di kawasan Kota Cirebon. sudah tujuh bulan ini, Ocid memanfaatkan berbagai situs pertemanan di dunia maya untuk mencari penumpang. Ocid sendiri, memiliki akun media sosial selain BBM, yakni Twitter, WhatsApp, Instagram hingga Path.
“Itu semua saya manfaatkan untuk mencari penumpang,” tutur pria berusia 27 tahun itu. Kemudian, dirinya memiliki cara sederhana untuk menggaet penumpang di jejaring sosial. Cukup membuat data pribadi di profil jejaring sosial, komplit dengan nomor telepon yang bisa dihubungi. Di akun miliknya, dirinya memperkenalkan diri sebagai tukang becak. Kisahnya sendiri memang menarik, karena meskipun Ocid seorang tukang becak, suatu profesi yang di mata orang banyak dianggap jauh dari dunia teknologi informasi, namun justru Ocid bisa mendobrak itu semua dengan memanfaatkan media untuk menjual jasa becaknya. Jika biasanya tukang becak hanya mangkal untuk menunggu pelanggan, Ocid justru jemput bola dengan menawarkan jasa becaknya.
Selanjutnya, respon yang diterima pun sangat luar biasa. Beberapa bulan pasca membuat akun-akun media sosial itu, banyak masyarakat Cirebon, bahkan wisatawan luar kota yang berkunjung ke Cirebon menggunakan jasa becaknya. “Mereka menghubungi saya karena tahu dari BBM atau Twitter. Kebanyakan dari luar kota, bahkan ada yang dari luar negeri. Pernah ada yang minta jemput di stasiun, ada juga bule sampai dia bayar Rp. 50 ribu.” Ungkap Ocid yang hanya lulusan SMP itu.
Kini, berkat promosinya di media sosial, Ocid tidak kerepotan lagi mencari penumpang. Kalau dulu dirinya yang mencari penumpang, kini dia dicari-cari penumpang. Dirinya tinggal duduk di becak, menunggu panggilan penumpang yang biasa menghubunginya.
Lebih lanjut Ocid menjelaskan, dirinya mengaku aktif di media sosial secara otodidak. “Tidak ada yang mengajari, saya hanya belajar lalu membuatnya sendiri. Dulu awalnya ya sempat kesulitan, sekarang udah bisa. Malah ketagihan, karena selain bermanfaat untuk mencari penumpang, saya juga dapat banyak informasi dan pengetahuan lewat media sosial,” ujarnya.
Ocid memberikan contoh nyata, bahwa untuk membangun usaha melalui internet itu tidaklah sulit, media sosial pun dapat menjadi tool yang efektif. Ia juga memberikan sebuah bukti bahwa jika internet dimanfaatkan secara optimal, tidak sulit untuk membuatnya sebagai media yang dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan.
Sumber : radarcirebon.com
Baca juga :
- Moratorium Perlu Kajian Independen
- Industri Wajib Serap Garam Lokal
- Kabupaten Cirebon Endemis Kusta
- Antisipasi Ledakan Penduduk