Walikota: Wis Langka Harapan, Balik Bae

KEJAKSAN – Rencana Teleconference Walikota Cirebon, Drs. H. Nasrudin Azis, SH., dengan Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan dalam rangka pertemuan virtual Musrenbang di ruang rapat Gotra Sawala Bappeda Kota Cirebon, gagal.

Entah karena terlalu lama menunggu atau jaringan internetnya yang bermasalah sehingga memakan waktu yang lama, pasalnya teleconference yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB pagi, ternyata hingga pukul 12.00 WIB Kota Cirebon masih belum mendapat giliran.

Wis langka harapan, balik bae. Padahal banyak yang ingin disampaikan dari teleconference dengan Gubernur yang diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar,” ujar Azis sambil meninggalkan ruangan Gotra Sawala Bappeda Kota Cirebon, hari Kamis (04/06) kemarin.

Azis mengemukakan, kalau saja mendapatkan kesempatan untuk bicara persoalan, maka yang pertama diangkat adalah bagaimana Pemerintah Propinsi dalam membantu pelayanan kesehatan, terutama untuk Rumah Sakit Gunung Jati (RSGJ) Kota Cirebon. “Kenapa yang diutamakan RSGJ, karena RSGJ merupakan rumah sakit rujukan se-wilayah III Cirebon, bahkan dari Brebes dan Tegal pun banyak yang berobat kesini. Jadi kita butuh tempat yang lebih besar lagi,” terangnya.

Selanjutnya, berdasarkan kenyataan tersebut, banyak masyarakat Kota Cirebon sendiri yang tersisihkan, karena semua kelas penuh. Karena itulah, Pemerintah Propinsi harus memberikan solusi supaya rumah sakit tidak penuh. Sebab, adanya RSGJ nanti untuk membantu Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dalam merawat pasien.

Kemudian, selain masalah RSGJ, sehubungan dengan akan dibukanya jalan tol Cikampek – Palimanan (Cikapali) dapat berpeluang mengurangi kepadatan kendaraan yang melintas di Jawa Barat khusunya Bandung. Artinya, Kota Cirebon pun harus dibenahi dari sisi kepariwisataannya. “Melalui Pemerintah Propinsi, supaya Pemerintah Pusat untuk ikut andil mengembangkan sektor pariwisata yang ada di Kota Cirebon. Adanya keraton-keraton, membuat Cirebon tidak kalah hebatnya dengan Bali dan kota-kota besar lainnya yang memiliki khasanah wisata,” jelasnya.

Azis menambahkan, untuk mengembangkan itu semua, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp. 300 – Rp. 500 Miliar. Melihat anggaran tersebut, tentunya Pemkot Cirebon tidak akan mampu. Di samping itu, untuk menunjang percepatan pembangunan, Pemkot Cirebon memohon Pemprop Jabar dan Pemerintah Pusat dapat mengembangkan Pelabuhan Cirebon. “Ketika ini sudah dibangun semua, maka perkembangan dalam sektor ekonomi sangat bagus,” pungkasnya.

Sumber : radarcirebon.com

Baca juga :

 

7684 Total Views    4 Views Today

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below