Cirebon24.com – Pada dasarnya, tiap masjid didirikan tentu dengan tujuan untuk beribadah pada Allah SWT. Namun demikian, pada masa perkembangan Islam, Nabi Muhammad SAW. juga turut menjadikan masjid sebagai pusat pemerintahan, pusat kajian dan diskusi Islam, pusat pendidikan dan lain sebagainya yang banyak bersifat kegiatan-kegiatan sosial.
Dewasa ini, peran masjid dalam kegiatan sosial juga semakin kental. Adanya organisasi penyelenggara atau pengelola rumah tangga masjid, seperti DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), IPM (Ikatan Pemuda Masjid), IRM (Ikatan Remaja Masjid) dan lain sebagainya, menjadikan banyak masjid yang selalu ramai dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Apalagi dengan momen bulan Ramadhan seperti saat ini, tentu saja semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan. Misalnya dimulai dari Kuliah Subuh, Kuliah Dhuha, Kuliah Tujuh Menit menjelang berbuka puasa, Traweh dan Tadarus bersama, dan lain sebagainya. Suasana masjid masih akan bertambah ramai saat memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, karena akan semakin banyak jamaah yang melakukan i’tikaf (berdiam diri) di dalam masjid. Semakin semarak saat mendekati akhir Ramadhan untuk menjelang hari raya Idul Fitri (Lebaran).
Berangkat dari ramainya kegiatan-kegiatan masjid pada hari-hari biasa, terutama di bulan Ramadhan yang tentunya juga melibatkan banyak jamaah, kewaspadaan dari para jamaah yang membawa kendaraan bermotor dan barang-barang lainnya perlu selalu diingatkan oleh pengelola masjid. Pasalnya, para pelaku kejahatan sekarang ini benar-benar nekad dalam melakukan aksinya, tidak pandang bulu siapa calon korban dan lokasinya. Beberapa contoh tindak kejahatan yang bisa terjadi di lingkungan masjid dari mulai hilangnya alas kaki jamaah, hilangnya sepeda motor di parkiran, barang-barang jamaah seperti tas dan isinya, hingga kotak amal pun bisa hilang oleh oknum-oknum pelaku kejahatan tersebut.
Sejauh ini, terdapat 2 cara yang masih cukup efektif untuk meredam aksi-aksi tidak terpuji tersebut, yakni menyediakan tenaga keamanan masjid dan memasang jaringan kamera CCTV. Bisa dibilang cukup efektif, meski niat jahat akan selalu ada dalam pikiran oknum-oknumnya, namun setidaknya mereka juga mempertimbangkan faktor kesempatan dalam melancarkan aksinya. Artinya, dengan tenaga keamanan dan jaringan kamera CCTV yang terpasang pada titik strategis di lingkungan masjid, setidaknya akan menghilangkan faktor kesempatan untuk melancarkan aksi dari oknum-oknum tersebut.
Selain hal-hal tersebut di atas, tentunya dengan jaringan kamera CCTV di lingkungan masjid, maka pengunjung yang datang akan merasa aman dan nyaman. Mereka akan bisa mendapatkan perasaan khusyuk dan tawwakal saat beribadah. Kemudian, lingkungan masjid pun bisa menjadi semakin ramah bagi anak-anak yang biasanya bermain atau bersekolah di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) atau Taman Kanak-kanak Qur’an (TKQ) dan lain sebagainya tanpa perasaan khawatir dari para orangtuanya akan adanya aksi kejahatan. (c24mh)