Pengolahan Limbah Plastik

SUMBER – Sejak Febuari 2015 silam, sejumlah warga Kelurahan Watubelah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, memanfaatkan limbah-limbah plastik menjadi sebuah kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi. Ratusan kerajinan hasil karya pengolahan limbah plastik, kini banyak dipakai masyarakat, mulai dari dompet, celengan hingga tas.

Seorang pengrajin olahan limbah plastik warga RT. 04 RW. 01 Blok Kolem Kelurahan Watubelah, Nani, belum lama ini mengemukakan, sampah-sampah plastik yang paling dominan dimanfaatkan dirinya adalah bekas bungkus kopi dan minuman lainnya yang berbentuk rentengan (sachet). Sampah-sampah tersebut satu persatu diolah dirumahnya dengan dibantu tetangganya. Kreatifitas dirinya dalam mengolah limbah tersebut tidak muncul dengan sendirinya, namun atas bimbingan dari konsultan PNPM Mandiri Perkotaan yang ada diwilayahnya. “Awalnya dari Bank Sampah yang ada di wilayah saya. Setelah dipilah-pilah, sampah-sampah itu kemudian satu persatu dirakit menjadi dompet kecil, tas hingga celengan. Dan itu semua setelah adanya pendampingan dari program PNPM Mandiri Perkotaan,” terangnya saat mengikuti Lokakarya PNPM Mandiri Perkotaan yang digelar Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon di Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon.

Kemudian, setelah mampu mengolah sampah tersebut menjadi sebuah hasil karya yang memiliki nilai jual tinggi, dirinya mulai memasarkanya kepada tetangga, kerabat, teman hingga ikut pameran yang diadakan pemerintah daerah. Harga yang ditawarkan bervariatif, mulai dari Rp. 5 ribu/buah hingga Rp. 250 ribu/buah. Harga tersebut cukup murah bila dibandingkan dengan harga di toko. “Pemasaran masih antar teman dan mulut ke mulut, dan Alhamdulillah pesanan selalu ada,” katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Sugeng Raharjo, mengatakan, program PNPM Mandiri Perkotaan bukan saja fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga bagaimana menyediakan lapangan pekerjaan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi, hingga kegiatan sosial juga menjadi prioritas dalam program tersebut.

Menurutnya, ada 585 peserta yang mengikuti lokakarya tersebut. Mereka berasal dari beberapa kalangan, di antaranya tokoh masyarakat, koordinator pelaksana program PNPM Mandiri Perkotaan, Tim Satuan Kerja pembangunan infrastruktur permukiman, Kepala Desa (Kuwu), Lurah, Camat dan pihak terkait lainnya.

Sugeng menambahkan, dengan adanya lokakarya ini, diharapkan program-program PNPM Mandiri Perkotaan bisa dilaksanakan dengan baik, dan mempriotaskan kegiatan-kegiatan yang lebih tepat sasaran yang ada di setiap wilayah. Pemkab Cirebon sendiri, juga memberikan dukungan dengan mengalokasikan anggaran dalam APBD, karena dalam program tersebut daerah harus mengalokasikan anggaran.

Sumber : cirebonnews.com

Baca juga :

14924 Total Views    4 Views Today

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below