Penanganan HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon

TALUN – Bulan Juni 2015 merupakan batas akhir intervensi Global Fund Round 8 terhadap penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Cirebon. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti akhir dari kepedulian LSM melakukan sosialisai kepada masyarakat.

Manager Program Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cirebon, Hermawan, hari Jum’at (24/04) kemarin, mengutarakan, pertemuan dalam Rapat Kordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan HIV-AIDS dengan Dinas Kesehatan, KPA, Ormas, Karang Taruna, LSM Komunal, LSM Warga Siaga dan Perwakilan Tokoh Masyarakat kali ini, merupakan pertemuan yang terakhir dengan dibiayai oleh Global Fund Round 8. Hanya saja, hal tersebut bukan berarti akhir dari tujuan selama ini untuk tetap melakukan sosialisasi dan mendampingi masyarakat. Karena itulah, mulai saat ini LSM atau komunitas yang peduli terhadap penanggulan HIV-AIDS diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada warga yang terindikasi HIV-AIDs untuk terbuka kepada keluarga terdekatnya. “Berikan pemahaman kepada masyarakat khususnya warga yang terindikasi HIV-AIDS untuk terbuka kepada keluarga terdekatnya, agar tidak tergantung kepada pendamping. Karena tidak setiap saat pendamping mempunyai waktu luang,” paparnya.

Kemudian, dengan terbuka kepada keluarga terdekat, warga yang terindikasi HIV-AIDS akan lebih mudah untuk melakukan pengobatan di puskesmas atau rumah sakit yang dikehendaki, sehingga akan lebih cepat dilakukan pencegahan. “Kalau sudah terbuka dengan keluarga, pencegahan dapat segera dilakukan dengan melalukan pengobatan di Puskesmas atau Rumah Sakit yang dikendaki,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengatakan, meskipun intervensi Global Fund Round 8 terhadap penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Cirebon mulai berakhir, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan akan tetap memberikan bantuan. “Dinas Kesehatan tetap akan memberikan bantuan kepada warga yang terindikasi HIV-AIDS, meskipun kuotanya terbatas, hanya untuk 100 penderita,” terangnya.

Nanang berharap, untuk LSM yang peduli terhadap penanggulan HIV-AIDs untuk tetap melakukan pendampingan kepada masyarakat meskipun tidak ada lagi intervensi dari Global Fund Round 8. ”Saya berharap teman-teman yang sudah melakukan pendampingan tetap melakukan kegiatan seperti biasa,” pungkasnya.

Sumber : cirebonnews.com

Baca juga :

9747 Total Views    4 Views Today

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below