Cirebon24.com – Lebaran sebentar lagi tiba. Masyarakat bangsa kita selalu menyemarakkannya dengan tradisi yang beragam. Salah satu yang tetap terjaga tentu saja silaturahmi antar keluarga. Karena itulah, banyak di antara masyarakat kita yang saling kunjung mengunjungi ketika lebaran tiba. Tidak hanya sebatas kunjungan antar tetangga, namun hingga kunjungan ke saudara, kerabat, family, keluarga, baik di dalam maupun di luar kota. Yang pasti tak lekang oleh waktu untuk sebuah tradisi kunjung mengunjungi bersilaturahmi menikmati datangnya lebaran, adalah mudik.
Mudik, yang selalu diidentikkan sebagai kegiatan pulang menuju kampung halaman, memang sebuah tradisi yang cukup mengakar pada masyarakat perantau di negara kita, khususnya saat liburan panjang hari raya keagamaan seperti Lebaran atau Idul Fitri. Transportasi darat, laut dan udara, biasanya pada saat terjadinya mudik semuanya akan sama-sama sibuk mengangkut pemudik ke tempat asalnya. Dari ketiga transportasi tersebut, permasalahan selalu saja terjadi pada trasportasi darat. Cukup kompleks masalahnya, hanya yang dapat diklasifikasikan di antaranya adalah transportasi darat memiliki jumlah peminat yang cukup besar dibanding dua moda transportasi lainnya. Kemudian, varian kendaraan juga cukup banyak, seperti mobil pribadi, minibus, bus, kereta api hingga motor roda 2 dan 3.
Bus, masih dianggap favorit bagi para pemudik, karena mobilitasnya yang mampu menjangkau daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau moda transportasi darat lainnya, yakni kereta api. Namun, seperti yang telah disebutkan di atas untuk transportasi darat, selalu akan ada permasalahan yang terjadi, tidak terkecuali bus-bus angkutan mudik. Mulai dari bus-bus yang tidak laik jalan, bus-bus yang suka kebut-kebutan membahayakan nyawa penumpangnya, bus-bus yang meresahkan penumpangnya karena ketidaknyamanannya melayani penumpang, dan lain sebagainya.
Dari sederet hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dialami penumpang bus, peran pemerintah tentu sangat dibutuhkan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diingkan tersebut. Salah satu caranya adalah melengkapi jaringan kamera CCTV di terminal-terminal bus. Tidak lupa, jaringan kamera CCTV tersebut bisa diintegrasikan dengan Kepolisian maupun Dishub setempat, sehingga jika terjadi tindak kriminalitas terhadap penumpang bus di area terminal, maka Kepolisian bisa cepat meresponnya. Atau, jika terdapat bus yang tidak laik jalan diam-diam masuk ke area terminal untuk melakukan pengangkutan calon penumpang, maka pihak Dishub dapat segera melakukan tindakan. Selain itu, keberadaan jaringan kamera CCTV di area terminal, diharapkan dapat meminimalisir pula pelaku tindak kejahatan, preman, peredaran miras maupun narkoba, pengamen, pengemis, anak jalanan, asongan liar dan lain sebagainya.
Terminal, pada prinsipnya adalah etalase sebuah kota. Aman dan nyaman terminalnya, maka demikian pula keadaan kotanya. (c24mh)
Rekomentasi CCTV untuk Terminal Bus
CCTV Indoor CAL-1310AHD
CCTV Outdoor AHD-1345HR-P6W-2M