CIREBON – Perkiraan Bank Indonesia (BI) tentang adanya Warning Inflasi pasca kenaikan harga BBM, ternyata tidak meleset jauh. Efek tersebut dipastikan tetap ada, namun lebih cenderung terjadi pada nasabah khususnya kalangan pengusaha, karena berimbas pada omzet usahanya.
Divisi Customer Credit Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Gunung Jati Cirebon, Angga Hendriawan, beberapa waktu yang lalu mengemukakan, terkait suku bunga sudah pasti naik, karena sudah diatur terlebih dahulu oleh pihak BI sebelum subsidi BBM dicabut. Kemudian, mengenai daya beli, pihaknya mengaku tidak akan banyak berpengaruh, termasuk kredit properti yang diprediksi masih positif. Mengingat, BI rate sudah lebih dulu dikeluarkan, sehingga pihaknya juga melakukan penyesuaian terlebih dahullu pada nasabah. Justru yang paling dikhawatirkan adalah nasabah wiraswasta. (baca juga : Penjualan Motor Bekas Turun 50 Persen)
Angga menambahkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya tetap berupaya menjaga kualitas kredit dari nasabah eksisting dengan cara melakukan monitoring pembayaran angsuran. Pengumuman ini menjadi terasa lebih berat, karena terjadi di akhir tahun dimana perbankan mulai menghimpun target hasil selama setahun. (baca juga : Pasca Kenaikan Harga BBM, Sejumlah Pengusaha Mikro Lesu)
Sumber : radarcirebon.com